Selasa, 13 Januari 2015

Makna Gerak Sejarah menurut Karl Marx


Makna Gerak Sejarah menurut Karl Marx

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   LatarBelakang
Banyak orang yang berkata bahwa orang harus berfilsafat, tapi kadang kala orang sering kali belum tentu mengerti apa sebenarnya filsafat itu sendiri? Demikianlah pertanyaan awal yang  harus dipahami manakala ingin mengerti apa sebenarnya ilmu filsafat itu. Para Sejarawan juga harus menggunakan ilmu filsafat dalam menemukan kebenaran sejarah. Sehingga muncul istilah filsafat sejarah.
Jika Ilmu sejarah mengkaji masalah waktu dan peristiwa. Jadi filsafat sejarah adalah ilmu filsafat yang ingin memberi jawaban atas sebab dan alasan segala peristiwa sejarah. Jelasnya, filsafat sejarah adalah salah satu bagian filsafat yang ingin menyelidiki sebab-sebab terakhir dari suatu peristiwa, serta ingin memberikan jawaban atas sebab dan alas an segala peristiwa sejarah.
Kedudukan dan status filsafat sejarah merupakan cabang dari filsafat  yang berhubungan dengan sejarah sebagai ilmu ( yang mempunyai sistematika). Dalam sistematika tersebut tidak ada yang namanya filsafat sejarah maka lebih tepatnya sebagai anak cabang atau ranting dari ilmu sejarah.
Filsafat sejarah berusaha mencari penjelasan serta berusaha masuk ke dalam  dan pikiran cita-cita manusia sendiri dan memberikan keterangan tentang bagaimana munculnya suatu Negara, bagaimana proses perkembangan kebudayaannya sampai mencapai puncak kejayaannya dan akhirnya mengalami kemunduran seperti pernah dialami oleh Negara-negara atas pada zaman yang lalu disertai peran pemimpin terkenal sebagai subjek pembuat sejarah pada zamannya.
Ada banyak tokoh yang berpengaruh dalam filsafat sejarah. Dalam makalah ini kami akan membahas filsafat sejarah menurut pandangan seorang tokoh yang mempelopori aliranMarxisme, yaitu Karl Marx.
Pengaruh dari pemikiran Karl Marx tidak bisa diragukan lagi dalam sejarah perjalanan dunia ini. Marx tidak hanya merangsang perubahan cara berpikir manusia, tetapi juga mengubah cara manusia untuk bertindak. Seperti dikatakan Marx sendiri, “Para filosof hanya menginterpretasikan dunia dalam berbagai cara; masalahnya adalah bagaimana mengubah dunia.” Hal inilah yang kemudian membedakan Marx dari filosofi lain, misalnya, Auguste Comte, IbnuKahldun, Martin Heidegger, bahkan David Hume. Meskipun pemikiran David Hume tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan pemikiran beliau berdampak pada kehidupan masyarakat luas, namun efeknya tidak sebesar Karl Marx. Filsafat Marx lebih diletakkan untuk mengubah dunia. Bahkan sebagai ideologi, “Marxisme” menyemangati sebagian besar gerakan buruh sejak akhir abad ke-19 dan dalam abad ke-20 yang mendasari kebanyakan gerakan pembebasan sosial. Aliran pemikirannya termasuk dalam kategori filsafat idealis, yakni selalu membicarakan bagaimana cara manusia untuk menjadi makhluk yang sempurna.  Embrio doktrin humanism ini kemudian dikembangkan para filosof setelahnya.
1.2.   Rumusan masalah
1. Bagaimana gerak sejarah menurut pemikiran Karl marx?

1.3.   Tujuan
2.      1. Mengetahui pemikiran-pemikiran dari Karl Marx.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makna Gerak Sejarah serta Penggerak dalam gerak sejarah menurut Karl Marx
Masalah tentang gerak sejarah muncul karena manusia berusaha untuk merefleksikan dirinya. Namun bagi Karl Marx yang paling penting adalah Sejarah pasti bergerak. Mengenai Gerak Sejarah, Marx berpendapat bahwa yang pasti adalah gerak sejarah digerakkan oleh manusia itu sendiri. (Hadiwijono,2011: 123).
Mengenai sumber (motor) yang menggerakkan proses sejarah berbeda-beda menurut para ahli, begitu juga dengan Karl Marx. Menurut Karl Marx motor penggerak sejarah merupakan adanya pertentangan kelas, dimana pertentangan kelas tersebut akan berhenti dan bermuara pada suatu masyarakat tanpa kelas. (Daliman,2012: 28-29)
Karl Marx juga berpendapat bahwa geraak sejarah berpangkal pada kemajuan manusia dimana manusia sebagai penggerak utamnya. Karena sejarah merupakan medan perjuangan manusia, perjuangan menuju kemajuan. Keadaan yang memaksa manusia untuk selalu maju ini berpangkal pada kemajuan dalam bidang ekonpmi dan menjauhkan manusia dari Tuhan. Hal inilah yang menjadikan manusia berjuang lebih keras tanpa mengenal menyerah sehingga sejarah yang terjadi digerakkan oleh manusia. (Tamburaka,2002: 55) 
Karl Marx memang memandang bahwa realitas sejarah bersumber dari materi, yaitu ekonomi yang menggerakkan hidup manusia.
Menurut karl marx gerak sejarah tidak menuju ahirat tetapi menuju arah duniawi. Dalam hal ini faham yang sangat terkenal  dari karl marx (1818-1875) adalah faham histories matrerialisme. Pandangannya di dasarkan pada faham determinisme ekonomi atau lebih terkenal dengan “histories matrerialisme”. Gerak sejarah ditentukan oleh cara menghasilkan barang untuk keperluan  masyarakat. Cara produksi ini menentukan perubahan dalam masyarakat yang selalu bertentangan satu sama lain. (subagyo, 2011: 189).
Hal  ini senada dengan penjelasan dari Harun Hadiwijono dalam bukunya Sari Sejarah Filsafat Barat 2 yang menjelaskan bahwa yang menjadi pendorong semangat Karl Marx yang luar bisa dan menjiwai sampai masa kini adalah caranya menggabungkan cara berpikir hegel dan cara berfikir Feuerbach, yang disertai dengan keharusan mendalam terhadap keadaan sosial. Matearialisme yang dijelaskan Karl Marx jauh lebih mendalam dari yang dijelaskan oleh para matearilisme pada masa itu. (Hadiwijono,2011: 123).
Selain Hegel dan Feuerbach, Karl Marx juga sependapat dengan F.Engles (1820-1895). Pandangan mereka bersifat dialektis menunjukkan persamaan dengan Hegel. Meskipun ada perbedaan yang cukup mendasar, jika Hegel memandang roh (ide/akal) sebagai hal dasar dalam proses sejarah, berbeda dengan Karl Marx dan F.Engles yang lebih menitik beratkan pada historisme-materialisme sebagai inti karena proses sejarah bersumber dari materi, yaitu ekonomi. Proses sejarah dikuasai oleh hubungan ekonomi, ialah hubungan produksi. Produksi merupakan dasar struktur politik, sosial, bahkan keagamaan, serta seluruh hubungan manusia. (Daliman,2012: 38)
Keadaan masyarakat yang dimaksud adalah produksi dan pekerjaan manusia. Manusia ditentukan oleh produksi, baik hasil produksinya maupun cara berproduksi. Pandangan inilah yang disebut materialisme, yang berarti kegiatan dasar manusia adalah kerja manusia. Dalam hal ini pandangan Marx menerima Feurbach Menurut Feurbach, kenyataan indrawi yang konkret adalah Alam Material. Alam adalah dasar dasar terakhir dari kenyataan. Artinya serluru kenytaan dapat dikembalikan pada Alam Material sebagai sebagai kenyataan terakhir. (Hardiman, 2004: 228).
Bahwa kenyataan terakhir adalah objek indrawi dalam pengertian objek indrawi ini dipahami sebagai kerja atau produksi. Namun perbedaan dari Feurbach adalah dunia indrawi yang mengelilinginya itu bukan sesuatu yangada begitu saja, melainkan alam merupakan produk dari industri dan masyarakat dalam arti alam adalah produk dari sejarah
2.3.Pola Sejarah
Fanz Magnis dalam bukunya Berfilsafat dari Konteks menuliskan bahwa teori gerak sejarah yang dianut Karl Marx adalah teori siklus. Hal ini dikarenakan adanya revolusi yang mampu merubah tatanan sosial yang awalnya oleh kaum Borjuis justru bisa dikuasai oleh kaum proletar. (Magnis Franz, Suseno. 1992. Berfilsafat Dari Konteks. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal.63). teori siklus menyatakan bahwa peristiwa sejarah tidak akan mengalami akhir, melainkan akan terjadi semacam pengulangan, sehingga tidak terdapat sesuatu yang baru. Tiap-tiap kejadian, peristiwa, dan fakta, tentu dan pasti akan terjadi lagi seperti yang telah terjadi sebelumnya. Denga pemikiran seperti ini, maka negeri dan kebudayaan , timbul dan tenggelam dalam urutan ulangan yang sama. Laksana tanaman, negeri dan kebudayaan iotu tumbuh lagi tanaman lain, berkembang, tua dan mati, dan seterusnya. (Purnomo,2009: 16).
Dalam aliran syclis atau siklus ada tiga aliran atau konsepsi pengkajian sejarah yang berpengaruh dalam ilmu sejarah:
1.      Aliran pertama, yang memandang kejadian sejarah (peristiwa) sebagai ulangan (syclis) dari kejadian terdahulu. Perulangan itu terjadi secara mekanis, merupakan lingkaran ulang. Pencerminan dari pandangan pada ucapan: Sejarah berulang (bahasa Prancis) “histoire seperete”. Jadi menurut pandangan ini, sejarah tidak mempunyai tujuan dan tak ada perkembangan. Manusia di dalam sejarah tinggal menunggu perulangan kejadian saja, kurang berikhtiar. Zaman yang akan datang terjadi seperti telah dikodratkan, manusia tidak akan mampu mengubah kadar itu. Peristiwa ynag terjadi karena sudah harus demikian.
2.      Aliran religius (ketuhanan); yang menafsirkan bahwasegala kejadian dalam sejarah semata-mata karena kehendak Tuhan. Manusia hanyalah merupakan pemegang peranan dari kehendak Tuhan. Manusia hanyalah merupakan pemegang peranan dari kehendak Tuhan. Aliran ini terutama dalam kalangan agama Kristen, yang dinamakan aliran: “Redemtive Philosopical viewpoint” pandang sejarah menurut kepercayaan atau dogma” penebusan dosa (bahasa inggris: to redeem artinya menebus), menuju ke arah meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan.
3.      Aliran evolusi, yaitu aliran yang memandang seluruh kejadian dalam panggung sejarah manusia adanya suatu garis yang menaik dan meningkat ke arah kemajuan dan kesempurnaan. Gerak sejarah merupakan garis linear, garis lurus yang menuju ke progress dan perfeksi. Karena itu aliran ini disebut “progressive philosophical viewpoint of history”.
Timbulnya aliran ini dimulai dengan munculnya pendapat-pendapat baru dalam berfikir di zaman renaissance (abad pencerahan) setelah abad pertengahan yang diliputi suasana kegelapan dengan cirri dominannya pengaruh gereja.
Ahli-ahli filsafat beralih dari dunia akhirat ke dunia fana ini saja. Timbul kepercayaan diri sendiri dan menebal, manusia harus menghargai dan memperuangkan dirinya sendiri. Dengan demikian sifat menyerah pada nasib berkurang dan muncullah rasa percaya diri unutk memperkuat rasa otonomi manusia. Karl Marx sebagai pendukung aliran ini melahirkan sifat ekstrim dengan mengesampingkan Tuhan dan sepenuhnya bergantung pada hokum ekonomi atau materi. (Tamburaka,2002: 54-55)
Dalam sumber lain, yaitu Prof. A. Daliman dalam bukunya Pengantar filsafat sejarah menyebutkan Karl Marx irama atau pola sejarah itu mengikuti pola garis lurus (linear). Proses sejarah yang mengikuti garis lurus (linear) ini dalam pandangan Karl Marx berkembang melalui tiga tahap, yaitu pertama adalah tahap primitive atau tahap antic, kedua tahap abad Pertengahan, dan ketiga tahap borjuis-kapitalis.
dalam pandangan karl marx bersifat progres/linier. Pemikiran ini sangat dipengaruhi ileh hegel. Hegel memahami sejarah sebagai gerak ke arah rasionalitas dan kebebasan yang makin besar. Disebutkan dalam manifesto komunis bahwa sejarah umat manusia dulu dan kini adalah merupakan sejarah pertentangan kelas dimana motor perubahan dan perkembangan masyarakat adalah pertentangan antar kelas. Menurut marx yang menentukan jalannya sejarah bukan individu- individu tertentu, melainkan kelas-kelas sosial yang masing-masing mamperjuangkan kepentingan mereka. Kepentingan mereka bukan apa yang kebetulan diminati oleh orang-orang tertentu, melainkan ditentukan secara obyektif oleh kedudukan kelas masing-masing dalam proses produksi. Fase perkembangan sejarah masyarakat menurut Marx dimulai dari mesyarakat komunal primitive, masyarakat feodal, masyarakat yang sistemnya kapitalisme, masyarakat sosialis dan terakhir adalah masyarakat komunis. Marx melihat bahwa dari lima tahap perkembangan sejarah yang dihampiri lewat analisis ekonomi itu, ditemukan adanya dua factor kunci yang mendasari segala proses didalamnya. Pertama adalah kekuatan produksi (orang, alat, bahan baku, pengalaman, teknologi). Yang kedua adalah  hubungan produksi (antar individu dengan individu juga antara individu dengan alam). (Suseno,1977: 25-26).
Dari kedua teori diatas, lebih tepat pada Karl Marx adalah penganut teori linear. Dalam hal ini teori linear sama dengan teori evolusi dari teori siklis.
2.4.Filsafat Sejarah
Dalam filsafatnya, Karl Marx mengajarkan teori perubahan yang disebut dialektik historis materialisme. Dalam hal ini Marx mengembil dari teori Hegel. Teori dialektik historis materialism menjelaskan bahwa filsafat, sejarah, dan masyarakat itu mempunyai hubungan. Marx memandang dunia ini sebagai dunia yang masih dalam proses dan belum jadi. Dunia ini selalu dalam proses maju tetapi selalu ada pengulangan-pengulangan, serta melalui tahap-tahap yang pernah dilalui. (purnomo,2009: 28).
Inti dari ajaran Marx adalah “materialism historis”. Pemikiran Marx sangat dipengaruhi oleh filsafat “Hegelian sayap kiri” yang menitik beratkan pada materi.
Pemikiran Karl Marx tidak hanya sekedar teori melainkan ideologi Marxisme dan Komunisme. Ideologi dalam sejarah telah menjadi kekuatan sosial dan bahkan kekuatan politik. Dalam sejarah filasafat barat hanya Marx yang mengembangkan sebuah pemikiran yang pada dasar filosofis namun kemudian menjadi perjuanagan gerakan pembebasan. Motor perubahan dan perkembangan antara kelas-kelas sosial bukan oleh individu-individu. Menurutnya sejarah tidak tepat jika di pandang sebagai hasil tindakan orang-orang besar dan raja-raja.
Yang menjadi pokok pikiran dalam matrerialisme historis yaitu:
Faktor yang paling penting yang menyebabkan perkembanagan sejarah adalah faktor ekonomis. Dari hal tersebut timbul yang namanya perbuatan rohani seperti, kebudayaan, kesenian, agama dll. Sebagaimana pidatonya di makam Marx, Engels menyatakan bahwa “ manusia pertama kali harus makan, minum, mempunyai tempat tinggal dan pakaian, sebelum berpolitik, ilmu pengetahuan, seni, agama, dan sebagainya.
Menurut Marx, perkembangan masyarakat ditentukan oleh bidang ekonomi. Ciri khas bidang ekonomi konflik antara para pemilik alat-alat produksi dan para pekerja. Yang pertama adalah kelas atas karena mereka menguasai bidang produksi dan hidup dari penghisapan kaum buruh. Kaum buruh adalah kelas bawah yang terpaksa menjual tenaga kerja mereka kepada para pemilik. Negara (bangunan atas politik) dikuasai oleh ekonomi dan oleh karena itu melayani kepentingan mereka. Agama, pandangan-pandangan moral, dan nilai-nilai budaya (bangunan atas ideologis) memberikan legitimasi pada struktur kekuasaan kelas tersebut. Konflik antara kelas atas dan kelas bawah selalu memuncak dalam sebuah revolusi yang menjungkirbalikkan seluruh tatanan lama dan meletakkan dasar tatanan baru yang akan berkembang menurut hukum yang sama. Oleh karena itu, manifesto komunis (1848) menyatakan bahwa sejarah semua masyarakat sampai sekarang adalah sejarah perjuangan kelas. (Suseno,1992: 63).

BAB III
PENUTUP
3.1.  Kesimpulan
1.        Makna gerak sejarah dan penggeraknya
Gerak sejarah menurut Kral Marx geraak sejarah adalah hal yang pasti. Adapun penggerak utama dalam gerak sejarah menurut Karl Marx adalah manusia. Manusia memiliki tanggungan untuk memperjuangkan hidupnya.
Perjuangan hidup itu dikarenakan semua aspek kehidupan berpangkal pada kehidupan yang bersifat material disini adalah dunia ekonomi. Sehingga semua lini kehidupan berpandangan pada ekonomi.
2.      Pola Sejarah
Pola Sejarah menurut Karl Marx menganut pola linear, yaitu pola sejarah itu mengikuti pola garis lurus (linear). Fase perkembangan sejarah masyarakat menurut Marx dimulai dari mesyarakat komunal primitive, masyarakat feodal, masyarakat yang sistemnya kapitalisme, masyarakat sosialis dan terakhir adalah masyarakat komunis.
3.      Inti dari ajaran Marx adalah “materialism historis”. Pemikiran Marx sangat dipengaruhi oleh filsafat “Hegelian sayap kiri” yang menitik beratkan pada materi. Menurut Marx manusia mewujudkan dirinya kepada suatu tujuan tertentu, dengan demikian ia menolak dengan tegas bahwa manusia dan kerja kerasnya lah (materi) yang membentuk eksistensi manusia dan sejarah.


DAFTAR PUSTAKA

Daliman, Ahmad. 2012. Pengantar Filsafat Sejarah. Yogyakarta: Ombak
F. Budi Hardiman. 2004. Filsafat Barat Modern, Jakarta : Gramedia 
F. Magnis suseno. 1977 Ringkasan Sejarah Marxisme dan Komunisme, Jakarta : Diktat STF Driyarkara,
Franz Magnis-Suseno. 1992 Berfilsafat dari Konteks Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Hadiwijoyo, Harun. 2011. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: KANISIUS
Purnomo, Arif. 2009. Filsafat Sejarah. Semarang: Unnes Press
Subagyo. 2011. Membangun kesadaran sejarah. Semarang: widya karya.
Tamburaka, Rustam E. 2002. Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah Sejarah Filsafat & Iptek. Jakarta: PT Rineka Cipta

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar