Rabu, 02 Maret 2016

Mengecap Manisnya Pare (3 minggu di Kampung Inggris)




Bebarapa orang berbicara bahasa inggris mala mini di aula putrid yang tepat bersebelahan dengan aula putra tempatku berada sekarang. Membuat memoriku kembali ke satu minggu lalu saat aku masih di camp fajar, ketika tiba2 Ms Indra akan teriak “Ms, don’t speak bahasa” ketika kami mulai ngoceh dengan bahasa Indonesia, dan kemudian dijawab santai meski tiba2 senyap “yess ms” lalu ketawa. Rindu saat-saat itu, berkumpul bersama orang-orang yang berorientasi dengan satu hal yang sama “can speak English well”. Kampung Inggris Pare, tempat yang luar biasa meski hanya kurasakan dua minggu disana.
Tepat tanggal 7 februari mendarat di stasiun Kediri, pukul 7 pagi kakiku turun dari kereta brantas yang berangkat dari semarang pukul setengah 12 malam dari stasiun tawang semarang. Sesampainya di stasiun Kediri aku yang ketika itu bersama kamalia masuk ke sebuah warung setelah pintu keluar stasiun untuk mencari wc umum, kami bertanya pada pedagang disana dan dari bapaknya kami diberi intruksi untuk naik becak kemudian dilanjut angkot. Kami turuti bapak itu, becak kami naiki berdua, oleh bapak penarik becak kami dibawa melalui jalan yang tidak terlalu besar, sepanjang jalan kami berbincang dengan bapak penarik becak mengenai pare. Sesampainya di sebuah pertigaan entah keberapa yang kurasa sekitar 15 menit naik becak kami sampai di depan sebuah mobil travel yang telah menunggu penumpang. 25ribu untuk 2 orang biaya becak. Dalam mobil kami bersama 6 orang lain yang juga bertujuan ke kampong inggris, 1 orang dari rombongan berasal dari Thailand yang membuatku agak kaget tapi nanti tidak lagi karena di kelasku juga ada orang Thailand. Sepanjang jalan disuguhkan pemandangan kota Kediri, menurutku hampir sama dengan kota-kota di Jatim lainnya, ramai hanya saja tak semegah semarang huhu. Hanya sesaat melewati tengah kota, kami keluar dari kota kemudian melalui sebuah simpang lima dengan bangunan besar di tengah-tengahnya, orang-orang disana menyebutnya Gumul.mirip seperti monumen Arc de Triomphe yang ada di Paris. Setelah itu melalui sawah-sawah yang mayoritas ditanami tebu, mungkin di deket sana ada tempat pengolahan gula.
Sekitar 30 menit kami memasuki lingkungan yang cukup padat, banyak anak muda berlalu-lalang dengan sepeda bermacam-macam. Bapak pengemudi Travel mulai menanyai kami satu-satu hendak kemana, setelah kami sebutkan bapaknya mengantar kami ke tujuan berupa camp atau tempat kursus yang kami tuju. 20ribu per orang untuk travel yang mengantar kami itu.
Pertama kali mendarat di Kampung Inggris ini aku takjub, kulihat daerah yang pendatangnya lebih banyak daripada penduduk aslinya, hampir sama dengan di Unnes pada dasarnya, hanya saja disana lebih merakyat. Kurasa motor tidak begitu cocok disana, karena terlalu banyak sepeda yang bersliweran jadi agak susah kalau motor harus berbagi tempat, apalagi kalau ada mobil huhu yang sabar ya bagi pengemudi mobil disana, meski terdapat jalan besar seperti Jalan Brawijaya, hanya saja kalau di Jalan anyelir lebih kecil, jadi susah jika menggunakan mobil, apalagi kalo simpangan dua mobil, tetap penggoes sepeda yang menang :D. hampir sama dengan lingkungan kampusku di Semarang, usaha warga disana berjalan, entah yang berdagang, loundri, warteg, warnet, sewa sepeda, dan masih banyak lagi, namun tentu mereka masih seperti masyarakat sewajarnya, hanya saja mugkin kau akan temui beberapa warga setempat atau pedagang-pedagang yang berbicara menggunakan bahasa inggris, meski tidak semua.
sewa sepeda aku 30ribu selama dua minggu, dan campku sebesar 100ribu selama 2minggu pula. 
 begitu sampai disana aku diantar oleh adik kelasku memutari Desa Tulungrejo dan Desa Pelem mencari temppat kursus, kami mendatangi beberapa tempat, diantaranya Ella, Pyramide, Exelent dan lain lagi, namun seperti kata ivah, sepertinya panggilan hatiku jatuh di Kresna. aku ambil program Pre-Elementary 1 dan 2 serta Grammer for Speaking 1 dan 2. tiap program selama 1,5 jam perhari, diampu oleh seorang tutor yang asik serta tak jauh beda usianya dari kami, di kelas berisi sekitar 25-30 orang tiap kelas. niat awal yang ingin ambil Toefl gagal karena memang susah untuk tahap itu, harus paham 16 bentuk tenses yang tentunya ehhmm cukup membuat kepala berdenyut kencang jika dipelajari secara instan. akhirnya kuambil kelas speaking ini. di kelas kami dituntut untuk mempraktekkan bahasa inggris, termasuk ketika bertanya, namun tentu tak dapat berjalan sepenuhnya seperti itu he. kelas berjalan dengan riang, asik serta lancar, kami mempraktekkan kemampuan bahasa inggris di kelas yang disebut kelas TK tersebut huhu, tapi kata temenku "TK aja sulit yak" :D
terkadang diadakan games di kelas, yang akan muka penuh bedak tuh haha tapi seru, ini momen-momen yang sulit dilupakan.
jalan bareng anak camp juga anak kelas yang gaje karena di kelas isinya gombal-gombalan, bahkan sama tutor juga digombali dan ikut kena bedak haha,, i'll miss you bro sis. semoga kalian sukses dimanapun kalian berada.

bukan cuma di kelas, kalau kalian ambil camp, disana juga ada program, seperti di campku, camp fajar, berlokasi di belakang officenya Kresna atau sekitar 3menit bersepeda dari kelasku di Kresna Timur. di camp ada study club, belajar bareng nambah vocab serta kemampuan speaking. terkadang kamipun membuat games seperti heaven hell yang kalah harus speak up selama 5 menit pake bahasa inggris. di campku juga ada kegiatan rutin seperti yasinan bareng tiap malam jumat yang dilanjut acara bersama camp-camp fajar yang lain karena ada 9 camp fajar. selain itu tiap malam sabtu kami ada study club lintas camp fajar yang lain.
kalo gk ada program di kelas dan di camp, bisa tuh jalan-jalan di sekitar kampung inggris, ada banyak tempat nongkrong sseperti Ketan Susu, warung ketan yang terkenal disana, selain itu juga masih banyak lagi. kalo mau agak berbau sejarah dapat mengunjungi Candi di Surowono, bisa ditempuh dengan bersepeda bersama teman, cukup lumayan melelahkan untuk menggoes kesana, tapi  asik kalo bersama. satu tempat lagi yang harus dikunjungi, simpang lima gumul, tempat indah seperti bangunan bersejarah di Paris Arc de Triomphe, keren banget apalagi dengan lampu-lampu di malam hari.


demikian perjalanan singkat yang meninggalkan pesan mendalam dari Pare, miniatur Indonesia karena kamu bakal ketemu orang dari berbagai belahan Indonesia bahkan luar Indonesia.tempat yang meninggalkan banyak kenangan seta berjuta pengalaman ;)
terimakasih kawan atas semuanya,
sukses buat kalian semua..
MasyaAllah laa quwwata illa billah
Pare itu manis gan :)


Related Posts:

  • Karbala Ini bulan Muharrom atau yang orang Jawa sebut dengan Syuro. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa (yang masih kental kepercayaannya) tanggal 1 syuro adalah hari dimana bala (keburukan) diturunkan, maka dari itu pada tanggal itu … Read More
  • Aku MundurAku kalah, mungkin. Terimakasih, kau beri aku senyum yang sempat hilang dari beberapa waktu lalu. Sudah pagi katanya, kau berhak menerima cahaya dari mentarimu yang terik. Aku hanya cahaya kecil di malam harimu, yang sesaat m… Read More
  • LAPORAN BEST PRACTICE LAPORAN BEST PRACTICE PEMBELAJARAN SEJARAH MATERI JENIS-JENIS SUMBER SEJARAH MENGGUNAKAN PBL DI KELAS X SMA N 1 PECANGAAN 2022 Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,… Read More
  • Sperm Tour de Karanganyar: Menyusuri Eksotika Candi Cetho dan Astana Giribangun Normal 0 false false false EN-US X-NONE AR-SA MicrosoftInternetExplorer4 … Read More
  • Kembang Genjer (Sejarah dibalik Gerwani) Normal 0 false false false EN-US X-NONE AR-SA MicrosoftInternetExplorer4 … Read More

0 komentar:

Posting Komentar